Rabu, 01 Mei 2019

Madawirna UNY Tingkatkan Skill dalam Aldakawanaseta Climbing Competition IV


Madawirna UNY Tingkatkan Skill dalam Aldakawanaseta Climbing Competition IV

Madawirna ikut berpartisipasi dalam kompetisi panjat tebing yang berlangsung di Universitas Dian Nuswantara Kabupaten Semarang pada tanggal 29 Maret- 2 April 2019. Aldakawanaseta Climbing Competition (ACC)  merupakan agenda rutin yang diselenggarakan dua tahun sekali.

Panjat tebing adalah salah satu cabang olahraga alam bebas yang diperlombakan.  Olahraga ini tidak hanya dilakukan di tebing alam tetapi di tebing buatan yang disebut wall climbing.  Panjat tebing telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Atlet-atlet banyak dilahirkan dalam pemerolehan prestasi.

Madawirna mengirimkan kontingen sebanyak 5 orang yang terdiri dari empat atlet yakni  Basit Faqihul Ahkam (22), Luqmanul Hakim (21),  Labibah Hanoum Hanif Salsabila (20), Kukuh Aprilianto (19), dan satu offical Dina Kartika (21). Kelima orang tersebut berangkat dari Yogyakarta pada Jumat (28/4). Tentunya kita sebelum berangkat melakukan pamitan terhadap saudara-saudara di sekretariat dan meminta doa restu serta dukungannya dalam lomba ini. 
para delegasi yang akan berangkat dalam event, Kiri - Luqmanul Hakim, Diah Aryanti, Labibah Hanoum Hanif S., Basit Faqihul Ahkam, Kukuh Aprilianto-


ACC memiliki kategori perlombaan meliputi lead umum, lead mapala, lead pelajar, speed pelajar, dan speed umum baik putra maupun putri. Namun pada khususnya ajang ini satu-satunya yang memfokuskan pada ruang lingkup mapala. Tak heran jika partisipasi mapala berasal dari berbagai penjuru kota.

          Hari pertama, keempat atlet dari madawirna mengikuti perlombaan dengan kategori lead  mapala putra dan putri. Perlombaan ini diawali pada pukul 08.00 WIB setelah upacara pembukaan. Sebelum pemanjatan para atlet melakukan karantina dan maping jalur. Setiap atlet melewati dua jalur wall climbing dengan mempertimbangkan ketepatan teknik pemanjatan dan waktu. Perlombaan diikuti sebanyak 126 peserta lead mapala putra dan 43 peserta lead mapala putri.
tampak disisi kiri ada Kukuh Aprilianto bersama dengan peserta lainnya

               Pada babak kualifikasi, sejumlah atlet Madawirna berhasil lolos ke babak semifinal yakni  Basit Faqihul menduduki peringkat 18 dengan perolehan total 19.99, Kukuh Aprilianto menduduki peringkat 3 dengan perolehan total 3.77, dan Labibah Hanoum menduduki peringkat 12 dengan perolehan total 13.67. Keempat atlet telah berjuang dengan segenap tekad dan usaha yang kuat.
Labibah Hanoum Hanif yang sedang melakukan pemanjatan pada wall sebelah kanan

          Hari kedua, ketiga atlet yang lolos semifinal melakukan karantina dan pemanjatan pada pukul 13.00 WIB. Sebanyak 26 semifinalis di setiap kategori lead mapala putra dan mapala putri. Pada babak ini, jalur climbing dibuat dengan pola dengan kesulitan yang cukup membuat seleksi di antara para atlet. Setiap atlet perlu memiliki strategi untuk dapat melewati setiap jalur. Kali ini sama seperti babak sebelumnya, atlet melakukan pemanjatan dengan dua jalur yang berbeda.

           Pada babak semifinal, sebanyak masing-masing 8 peserta lead mapala putra dan putri lolos masuk ke tahap final. Kukuh Aprilianto, atlet Madawirna berhasil menduduki peringkat 8 dalam tahap ini. Pada hari ketiga final berlangsung, Madawirna sebagai finalis yang menyumbangkan satu nama belum mampu memperoleh  hasil yang terbaik. Pada jalur climbing  tahap final didominasi dengan penggunaan volume berukuran dan bentuk yang beragam sehingga menjadi kesulitan yang cukup bisa dirasakan para atlet. Namun pada kesempatan kali ini menjadi suatu pencapaian yang baik bagi para atlet Madawirna sebagai warga  yang masih menempuh proses pendidikan di Madawirna.

         Sejumlah persiapan yang matang dilakukan para atlet Madawirna dalam upaya meningkatkan skill dengan beberapa kali latihan rutin baik fisik maupun pemanjatan. Meski pada kenyataannya tidak terfasilitasi tempat latihan pemanjatan dikarenakan kondisi boulder yang rusak. Tidak pernah menyurutkan niat dan kemauan untuk tetap berusaha dan belajar. Perlu dukungan terutama dari pihak universitas selaku penyedia sarana dan prasarana pendidikan tentunya juga diimbangi dengan kemauan warga Madawirna dalam meningkatkan segala skill baik panjat tebing, arung jeram, susur gua, dan gunung hutan.

              Melalui ajang Aldakawanaseta Climbing Competition IV dan berbagai perlombaan ke depannya, diharapkan mampu menumbuhkan semangat untuk berproses dan belajar. Dengan harapan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama terkait dengan skill  melalui pendidikan.


ditulis oleh Dina Kartika B-1161