Musyawarah Warga Madawirna XXXII

Suasana Musyawarah Warga Madawirna XXXII

Tebing, Tuhan dan aku

Pemandangan dari pitch 2 tebing parangndog

Pantai

Salah satu pantai barisan pantai yogyakarta selatan

Jalan Terjal

Perjalanan turun dari Kawah Gunung Sumbing

Semburat Cahaya

Pos 7 Gunung Slamet via Bambangan

Kamis, 18 Desember 2014

Pengarungan Pertamaku Kawan...!!





arung jeram elo, sungai magelang, Mapala UNY
Personil perahu 1 (Yosi, Dian, Brigita, Ade, Alfi, Nanut)
     Musim penghujan pun datang, perahu karet bertulis MADAWIRNA siap menemani kami menerjang  derasnya jeram. Pekan ini kami isi dengan menikmati sungai Ello, Magelang. Agenda arung jeram kali ini adalah kali pertama  dimana kami warga baru Madawirnamerasakan “indahnya” jeram.Dengan berpersonil (febri,sinta, yosi, fita, fregy, mbananut, mas coy, zulfa, sevi, diah, rita, dian,alfi, brigita, dan rlita).

 Pagi itu..Matahari masih malu-malu menampakan dirinya, tak kalah juga dengan mereka, rasa kantuk terkalahkan dengan semangat pagi itu. Agenda pertama kami pagi ini adalah jogging. Kami lari-lari kecil disekitaran Candi Mendut.Usai itu kami kembali ke bascampuntuk sedikit membangunkan otot-otot di setiap tubuh ini. Dilanjut kami  mengisi bahan bakar energi kegiatan hari ini. Perlengkapan  dan kelengkapan pengarungan sudah terbalut  di badan-badan kami, perahu pun telah siap menerjang derasnya jeram di sungai Ello. Pemanasanpun dimulai, melihat derasnya arus Ello kami tak sabar untuk menjamahnya.Benar saja satu persatu dari kami merasakan bagaimana derasnya arus itu. Tapi tetap kami nikmati.

     Tak lama dari itu kami dibagi dua perahu dengan 2 trip, trip pertama dimulai sekitar pukul tujuh pagi. Perahu A yang berisikan 7 awak yang terdiri dari  Mba nanut, mas yosi, alfi, brigita, dian, danmba ade, dan perahu B terdiri dari 7 awak yaitu mas coy, mba sinta, mas fregy, zulfa, ginanjar dan lina. Sayup-sayup derasnya suara sungai mengiringi perjalanan trip pagi itu, indahnya.. tak kalah cuaca yang mendukung ikut merestui pengarungan kami. Mulai dari perjalanan yang arusnya tenang santai kita melakukan dayungan cinta, ya., memang terdengar romantis sekali, dayungan itu dipakai apabila arus sedang damai sambil menikmati pemandangan sekitar sungai Ello. Namun tak lama kami mendayung cinta terpahan pillow dan border dilewati tak kuasa menerpa perahu-perahu kami. Satu.. dua.. tiga.. sorakan kami terus mengema, semangat kami terus terbakar mendayung. Mba sinta yang menjadi driver terus mengomando perahu B dengan totalitas. Air membasahi tubuh dengan mesranya, aihhh dinginya air menusuk tulang yang melewati pori-pori kami. Warga baru tidak hanya menikmati bagaimana arum jeram namun materi yang sudah mereka dapatkan benar-benar diterapkan, seperti flip over. Tampak ada sedikit ketakutan di raut wajah warga baru sebenarnya untuk turun dari perahu dan flip overkan perahu. Namun sedikit demi sedikit mereka akhirnya bisa flip overkan perahu dan naik kembali ke perahu. “sulit memang menaklukan sungai ELlo seorang diri tampa bantuan dari mba-mba dan mas-mas yang keren ini” ujar ginanjar sebagai awak kapal B sembari tertawa.

Perjalanan mereka dihentikan untuk sementara di restarea. Mengabadikan sejenak cerita kita. Renang jerampun kembali dilakukan satu persatu turun kembali merasakan gelombang air yang lebih mesra dan tentunya lebih terasa menjamahi tubuh lelah ini. Tak lama kemudian perjalanan kami lanjutkan. Kembali kami dapatkan batuan yang menghujam perahu ini. Meskipun perahu kami sempat wrap. Namun semangat kami malah semakin terbakar untuk mendayung lebih laju. Sorakan kami makin keras satu.. dua.. tiga.. terus menggema memenuhi ruang sungai. Inilah hidup seperti mengarungi sungai kadang lurus mendayung sampai kita terlena, dan tiba-tiba perjalanan itu dikominasikan dengan perjalanan yang keras menghantam kehidupan kita.

Sesudah mengarungi sepanjang sungai Ello, kamipun sampai di finish area. Sambutan hangat dari teman-teman kami didarat menambah indahnya hari itu. Oh.. teman-teman .. andai aku bisa berbagi cerita yang kudapat hari ini.

Awak-awak trip kedua pun tak sabar merasakan apa yang sudah kami rasakan. Mba febri, diah, rita, sevi, dan rlita serta mas coy, mas fregy, mba nanut.Lekas mereka memompa perahu kembali. Peralatan dipakai bergantian untuk mengarungi sungai kembali. Tak lama mereka pun mendapatkan cerita yang sama dengan kami rupanya. Sekitar 2 jaman menunggu kelompok trip kedua. Namun tampaknya waktu tak mendukung kali ini , hari semakin sore warga baru harus pulang. Tak ikhlas memang kalau harus pulang hari ini. Cerita kami belum tuntas teman. Ini masih dipangkal agenda arung  jeram. Belum merasakan sebenarnya arum jeram. Warga baru segera packing untuk pulang, dan warga muda yang lain bersiap melanjutkan cerita panjang pengarungan sungai Ello. Sebutlah river camp.

Cerita fun rafting kali ini tak mudah terlupa dalam benak kami. Semuanya terlalu indah. Semoga pancaran kebahagiaan kala itu tak akan berakhir disini. Kita akan bertemu lagi dengan perahu-perahu yang gagah dan sungai-sungai yang damai beserta teman-temanya. Love you all. :*




rafting magelang, adventure jogja, Mapala UNY
Personil perahu 2 (Sinta, Fregi, Coy, Fita, Ginanjar, Zulfa, Lina)



Oleh            : Zulfa WB-1421

Rabu, 17 Desember 2014

Alamat Madawirna UNY

Madawirna merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Negeri yogyakarta

Alamat Madawirna             : Student Center UNY Lt 1 Sayap Barat, Karangmalang, Catur                                                                                             Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta


Kode Pos                             : 55281


Kontak Person                    : Ketua Umum > 0823-5212-5183 (Freggi/Gondes)

                                           
                                               Humas > 0857-2916-5846 (Vika/Tipin)

Jumat, 05 Desember 2014

Madawirna Goes to MBSC 16 Part 2


Belajar untuk memahami peran kami
Mapala UNY, Madawirna
Taman Nasional Meru Betiri


Jumat 28 november 2014 pukul 06.30 kami sudah mulai bangun dan mempersiapkan diri untuk mengikuti materi. hari ini sampai 3 hari kedepan kami akan bergelut dengan 17 materi pendukung dalam proses pembinaan sebagai kader konservasi. Kehutanan Umum, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistem, Analisa Vegetasi, Herbarium, Flora Fauna Indonesia, Hitung Karbon, Pengamatan Burung, Karnivor Besar Dan Plastercast, Ekologi, Analisa Air, Flora Unggulan TNMB, Fauna Unggulan TNMB, Global Warming, Ekowisata Dan Interprestasi, Pengamatan Masyarakat, Jurnalistik Lingkungan Serta Advokasi Lingkungan.

Dalam garis besar kami diberi banyak sekali materi-materi yang berkaitan dengan konservasi alam dan lingkungan. Hubungan pencinta alam dengan lingkungan sekitarnya.  Bukan hanya itu, materi ruang kami  juga di bumbui dengan simulasi-simulasi sederhana yang banyak memberikan pengetahuan yang mungkin bagi kami ini hal baru.  Kami tersadar betapa pentingnya peran kita untuk ciptaan-Nya ini..lantas peran apa yang kau ambil tergantung jalan yang kau pilih. Peran hanya sebagai penikmat? Pencinta? Atau penyelamat alam? Atau hanya bisa berperan sebagai perusak alam? Satu hal yang menarik bagiku “ lakukanlah suatu hal yang bermanfaat sekecil apapun itu sesuai bidang dan kesukaanmu”. Aku mahasiswa sastra aku akan sedikit banyak peduli pada alam sesuai bidang kesastraanku.

Terimakasih tuhan telah Kau karuniakan pada kami hidup yang unik..dengan segala keindahan dan kenyamanan yang ada.akan kami jaga ini semua. 5 hari sudah kami lewati dengan segudang bekal yang telah kami pelajari.

Senin 1 desember 2014 pukul 10.00 kami sarapan dan mulai packing. 5 hari bagi kami waktu yang singkat untuk saling mengenal bahkan menyamakn presepsi menggali keilmuan. Namun tak apa di lima hari tersebut setidaknya kami tahu peran apa yang akan kita ambil untuk hari esok.

Setelah packing dilanjut dengan upacara penutupan. Hari itu nampaknya matahari di taman nasional meru betiri pun sulit melepas kebersamaan kami. Upacara penutupan usai dan dilanjut persiapan kembali menuju kantor  TNMB. Pukul 16.00 pak supir menghidupkan mesin truk yang kami naiki. Perjalan yang akan cukup melelahkan dengan medan jalan berbatu tanjakan, turunan bahkan menyebrang sungai. Akhirnya pukul 19.30 kami sampai di kantor TNMB. Melihat kondisi yang lelah kami harus sesegera mungkin memutuskan akan bermalam dimana.

Mapala memang identik dengan rasa persaudaraannya yang sangat kental dan erat. Hal itu yang membuat kesan tersendiri bagiku. Kami sempat menjadi seperti boneka yang diperebutkan sedulur-sedulur mapala di jember. Akhirnya kami putuskan untuk bermalam di mapala BEKISAR. Mapala politeknik negeri jember. Ya..kami cukup banyak berbagi cerita dengan teman-teman bekisar. Berbagi pengalaman cerita dan candaan-candaan kecil hingga dini hari. Mengingat besok kami harus pulang ke Daerah Istimewa Yogyakarta, kami pun segera beristirahat.

Selasa 2 Desember 2014 pukul 07.30 kami baru terbangun, mungkin efek kelelahan dan begadang semalam. Kami segera packing dan sarapan bersama teman-teman bekisar. Sarapan selesai kami siap berangkat oh ya sedikit cerita mengenai bekisar. Saya tertarik dengan hutan mini miliknya yang berada di belakang sekretariat mapala tersebut. Yang jelas mereka bersekretariat kecil namun punya lahan untuk menjaga oksigen kampus tetap terjaga..keren bukan

Tepat pukul 08.45 kami siap menuju stasiun jember. Dengan diantar teman-teman bekisar kami menuju stasiun, sesampainya di stasiun sudah berkumpul teman-teman dari jogja dan solo yang akan pulang dengan kereta yang  sama (sri tanjung). 9.18 kereta tiba dan kami pun bergegas masuk kedalamnya. 5 menit kendaraan beroda besi itu pun sudah melaju perlahan.

Sepanjang perjalan, kami asyik berbagi cerita yang diperoleh setiap dari kami. Ini itu yang entah menghabiskan berapa ribu kata yang kami tahu kami sangat menikmatinya. 20.30 waktu daerah Yogyakarta, kami sampai di stasiun lempuyangan.  Dengan suasana hati yang entah sulit terceritakan kami menemui teman-teman yang menjemput kami di stasiun. Beribu kata rasanya. Kami pun melanjutkan perjalan menuju sekretariat madawirna. Begitulah cerita kami..terimakasih tuhan hidupku sungguh unik…












oleh     : Fita Ardiana B-1119

Kamis, 04 Desember 2014

Etika, Moral, Dan Kewajiban Penelusur Goa

goa yogyakarta, adventure jogja

ETIKA DAN MORAL PENELUSUR GOA


  • Jangan MENGAMBIL sesuatu, kecuali mengambil GAMBAR (Take nothing but picture)
  • Jangan MENINGGALKAN sesuatu, kecuali meninggalkan JEJAK (Leave Nothing but Footprint)
  • Jangan MEMBUNUH sesuatu, kecuali membunuh WAKTU (Kill Nothing But footprint)
            Setiap penelusur gua sadar bahwa setiap bentukan alam di dalam gua dibentuk dalam kurun waktu RIBUAN TAHUN. Setiap usaha merusak gua mengambil/ memindahkan suatu didalam gua itu TANPA TUJUAN JELAS dan ILMIAH SELEKTIF, akan Mendatangkan kerugian yang tidak dapat
ditebus.
            Tidak menggunakan peralatan atau bahan-bahan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan. Tidak membahayakan penelusur gua yang lain, misalnya mengambil atau memutuskan tali yang terpasang, memindahkan peralatan ketempat lain, menimpuk batu jika ada penelusur lain didalam
gua.
            Setiap penelusur gua menyadari bahwa kegiatan Speleologi, baik dari segi ilmiah/ olahraga BUKAN MERUPAKAN USAHA YANG PERLU DIPERTONTONKAN DAN TIDAK
PERLU PENONTON. Dalam hal Penelusuran gua, para penelusur gua harus bertindak sewajarnya. Para penelusur gua tidak memandang rendah ketrampilan dan kesanggupan sesama penelusur.
Sebaliknya, seseorang penelusur gua dianggap melanggar etika, bila memaksakan dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan diluar batas kemampuan fisik dan tehniknya, serta kesiapan mentalnya

KEWAJIBAN PENELUSUR GOA

  • Konservasi lingkungan gua
  • Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca
  • Setiap penelusur wajib melatih diri dalam berbagai keterampilan gerak penelusuran gua dan keterampilan menggunakan peralatan sekalipun dalam waktu-waktu non aktif



sumber :
  • forum caving surakarta (artikel)
  • Madawirna (foto)

MATERI SAR DASAR

Pengantar

                Pada tanggal 03 Desember 2014 MADAWIRNA UNY mengadakan materi SAR dasar untuk seluruh warga, materi ini dilaksanakan pukul 19.00 sampai 21.00 di student center lt 2 sayap timur dengan pemateri Bpk Widodo (salah satu purna warga MADAWIRNA) yang akrab disapa dengan pak Wid dan dihadiri 17 peserta yang terdiri dari warga muda dan warga baru MADAWIRNA.
                Sebelum masuk ke inti materi pak Wid menyampaikan bahwa "tujuan kita mempelajari SAR tidak muluk-muluk untuk menjadi rescuer akan tetapi cukup hanya tahu dan sebisa mungkin berkegiatan dengan safety, sehingga ketika terjadi sesuatu diluar keinginan saat kegiatan MADAWIRNA berlangsung warga MADAWIRNA dapat mengatasinya sendiri dan kalau terpaksanya harus meminta bantuan dari luar warga bisa membantu secara maksimal baik survivor maupun sesama rescuer sehingga kondisi darurat bisa segera normal kembali".


Hakekat SAR

           SAR merupakan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih dan merupakan kewajiban moril bagi setiap individu yang terlatih untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya/potensi yang ada, baik sarana dan prasarana maupun manusia yang ada.


Filosofi SAR

  • Locate, artinya memberikan gambaran yang konkrit posisi/lokasi subyek yang mengalami musibah itu berada. Lokasi biasanya ditunjukkan dengan garis lintang dan garis bujur.
  • Access, artinya sumber‐sumber dari mana saja dan dengan cara apa bantuan pertolongan ini sampai menuju lokasi tempat terjadinya musibah.

  • Search, dalam artian melakukan usaha untuk mencari korban terlebih dahulu, memberikan pertolongan pada korban dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam bencana/musibah
  • Stabilize, artinya penanganan/perawatan korban dengan berbagai macam kasus di lokasi kejadianitu dilakukan oleh unit‐unit penolong (Rescue Unit) sebelum bantuan medis tiba untuk memberikan perawatan lebih lanjut.
  • Transportation/Evacuation, artinya proses pemindahan korban dari lokasi ke tempat yang lebih aman untuk diberikan pertolongan pertama ke tempat fasilitas medik terdekat.
  • Knowledge, artinya diperlukan juga pengetahuan dalam hal ini tidak hanya dipelajari tetapi dibutuhkan beberapa pemahaman dan kemampuan yang diantaranya.

Kompetensi Dasar Potensi SAR


  • Fisik yang prima dan sikap mental yang tangguh.
  • Memiliki pengetahuan yang cukup.
  • Memiliki keterampilan yang dipersyaratkan.
  • Mampu menjalin koordinasi dengan baik.

Materi Dasar SAR

  • PENGETAHUAN DASAR SAR
  • MFR (MEDICAL FIRST RESPONDER)
  • EXPLORER SEARCH AND RESCUE ( ESAR )
  • KOMUNIKASI SAR
  • TEKNIK EVAKUASI DI DARAT
  • PROSEDUR OPERASI HELLY
  • PERTOLONGAN DI AIR
  • SARANA DAN PRASARANA

Pengantar ESAR

              Operasi SAR di aktifkan segera setelah diketahui adanya musibah atau diketahui telah terjadi adanya suatu keadaan darurat. Operasi SAR dihentikan apabila korban musibah telah berhasil diselamatkan atau telah diyakinkan keadaan darurat tidak terjadi.

Tahapan ESAR 



  • Tahap menyadari (Awareness Stage), yaitu saat diketahui/disadari terjadinya keadaan darurat.
  • Tahap tindak awal (Initial Action Stage), saat dilakukantindakan awal sebagai respon adanya musibah.
  • Tahap perencanaan operasi (Planning stage), saat dilakukan rencana operasi yang efektif untuk melaksanakan operasi SAR.
  • Tahap operasi (Operation stage), saat dilakukannya operasi pencarian dan pertolongan.
  • Tahap pengakhiran operasi (Mission conclusion stage), saat dinyatakan operasi SAR selesai dan seluruh unsur

Selasa, 02 Desember 2014

Madawirna Goes to MBSC 16 Part 1

Belajar untuk memahami peran kami

pencinta alam, konservasi
Lokasi Pelatihan Meru Betiri Service Camp
Yogyakarta, 26 November 2014..

Kali ini kami berbicara bukan perihal perjuangan,bukan perihal keringat, atau pun ini itu yang penuh tantangan..

Berawal pada suatu perjalanan di hari ke 26 di bulan november 2014, hari rabu tepatnya 6 mahasiswa beridentitas warga mapala madawirna yoyakarta (fita, ratih, rlita, sekti, aci dan fajri). Hari itu cuaca cukup cerah, suatu kejadian yang cukup unik menimpa kami. Tertinggal kereta menyedihkan rasanya tapi tak jadi masalah bagi kami. dan kami putuskan untuk naik bus menuju surabaya. Kami diantar 6 kawan kami dari madawirna menuju terminal giwangan. Waktu itu pukul 9.15, 15 menit  mencari bus yang dalam segi kantong cukup untuk kalangan mahasiswa seperti kami. Akhirnya pukul 09.30 kami sudah berada diatas kursi berjejer yang tertata dengan rapi dalam satu kotak persegi panjang berkaki roda. Harga yang tak mahal 51.000 rupiah/orang menuju surabaya. Prambanan,klaten,solo dan seterusnya kami lalui seiring dengan lajunya bus yang kami naiki.. penjual asongan silih berganti menjajakan makanan khas seiring dengan alunan irama para pengamen yang menemani perjalanan kami.

Pukul 18.30 tepat kami sampai di terminal surabaya (bungur asih). Tujuan kami adalah kota Jember, namun melihat perkiraan waktu yang apabila kami teruskan perjalan menuju jember kemungkinan kami akan sampai kota tersebu tepat dini hari. Akhirnya kami putuskan untuk transit di rumah salah satu teman kami titi. Rumahnya tak jauh cukup 15 menit dari terminal. Yup kami sampai rumah titi beramah tamah  dengan pihak keluarga yang dengan ramah dan hangatnya menyambut kami. Kali ini kami cukup tersentak karena dewi keberuntungan berpihak kami. Posisi lelah, hujan dan singgah di gudang logistik yang penuh makanan berselera menambah keunikan kisah kami kali ini. Santapan makan malam kami adalah nasi goreng hmmm nikmatnya...
Kami istirahat sejenak untuk meluruskan persendian yang sedari siang tadi dalam posisi duduk..

Waktu telah menunjukan pukul 22.45 kami mulai berbenah dan siap packing. Pukul  23.00 kami meninggalkan rumah titi dan menuju terminal bungur asih. Di dalam terminal tampak bus berjejer dengan masih bersuasana ricuh dan gaduh. Suasana terminal tak memandang waktu siang atau malam. Tak lama kami sudah berada di dalam bus jurusan Jember waktu itu menunjukan pukul 00.15. setengah satu bus baru melaju menuju Jember perjalanan kali ini cukup tak terasa karena sepanjang perjalan kami warnai dengan terlelapnya pelupuk-pelupuk mata kami.

            Kamis pagi tepatnya pukul 06.00 kami sampai di terminal tawang alun salah satu terminal di kota jember. Kami tak sabar sampai di kantor  tempat berkumpulnya manusia dengan berbagai macam warna dan daerah tapi tetap dalam satu tujuan yang sama. Tanpa bersih-bersih atau bahkan sekedar cuci muka kami langsung mencari angkutan umum (angkot) jurusan Pakusari. Dengan mengeluarkan selembar uang  10.000 rupiah kami sampai di kantor balai Taman Nasional Meru Betiri yang terletak di jalan Sriwijaya no 5 Jember. Di sana sudah banyak sekali saudara-saudara kami dari mapala lain yang sudah menginap satu malam di kantor. Sampai kantor kami mulai bebersih diri, mandi dll. kemudian registrasi dan mencari sarapan.

Adzan dzuhur telah berkumandang waktu menunjukan pukul 11.49 wib menunggu sejenak untuk para hamba berdoa pada khaliqnya. Tak lama kami sudah menuju truk untuk perjalan menuju taman nasional merubetiri. perjalan yang seru di guyur hujan menambah keromantisan suasana perjalan kami. 105 orang berkumpul dalam suatu kegiatan dengan tujuan mulia sangat luar biasa bagi kami pribadi. Berbagi cerita mengumbar obrolan yang bermutu atau tidak sama saja yang terpenting kami tetap sedang dalam satu garis kebersamaan. Bali, Papua, Madura, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jember, Pekalongan, Cilacap, Malang, Tasik, Sidorajo dan masih banyak yang otak ini mungkin lupa mengingatnya.

Pukul 15.30 kami sampai di daerah Bandealit salah satu kawasan di dalam Taman Nasional Meru Betiri  kami mulai mendirikan tenda dome di area camp ground. Sore itu kembali gerimis satu-satu membasahi pipi-pipi dari kami. kali ini kami berada di suatu tempat di tepi pantai dimana dalam situsi yang syahdu tak tersentuh asap kendaraan, lalu lalang keramaian kota yang ada hanya kicauan burung dan deburan ombak yang dengan lembutnya terdengar dalam lubang-lubang kecil telinga kami. Setelah semua tenda telah berdiri kami asik dengan candaan-candaan setiap dari kami, tak terasa matahari telah menyingsing dengan indahnya malu-malu bersembunyi  di balik mahakarya-Nya bukit-bukit yang tak terjamah tangan nakal manusia.

              Malam pun tiba upacara pembukaan acara yang kami tunggu-tunggu “Meru Betiri Service  Camp” atau biasa disebut MBSC. Kami tak mau jauh-jauh hanya untuk jadi penikmat ciptaan-Nya yang maha indah itu. Kami ingin jadi salah satu dari orang-orang di luar sana  yang sedikit banyaknya telah melakukan sesuatu untuk menjaga maha karya-Nya yang awalnya dan seharusnya indah itu. Upacara pembukaan usai dilanjut acara saling mengenal sampai larut malam hingga kami pun tertidur pulas…


lingkungan hidup, mapala jogja
jejak harimau

pencinta alam, konservasi
pembuatan herbarium
lingkungan hidup, kegiatan mapala
perjalanan ke lokasi selanjutnya
kegiatan mapala, mahasiswa pencinta alam
pengamatan burung










oleh      : Fita Ardiana B-1119

Latihan Panjat Tebing Bersama Warga Baru Madawirna Nov 2014

panjat tebing jogja, adventure jogja, Mapala UNY
Parangndog Jalur Family
PARANGDOG Lagi,.
        
       Tepatnya pukul 17.00 personil yang tediri dari Fregy, Wanda, son, diyah, rita, Ginanjar berangkat dari sekretaiat MADAWIRNA menuju parangdog. tujuannya jelas untuk melakukan pemanjatan kawan. pengenalan mengenai pemanjatan untuk warga baru serta pemaanjatan multi pitch untuk warga muda,itu yang direncakan oleh temen-temen divisi Panjat Tebing. Yu mar yang akrab kami sapa menjadi tempat singgah kami. sabtu pukul 08.15 personil tambahan (Anwar, Nopel, Zul, Heni, Ulul, Sevi) dimulai dengan pemasangan quick draw dijalur family serta pemanjatan artificial yang dilakukan oleh warga muda (fregy & wanda), cuaca sedikit tidak bersahabat gerimis datang dan pergi, tapi tidak apa-apa, justru menambah syahdu pamanjatan hari itu.
         Matahari sudah tenggelam, pemanjatan kita hentikan. kami menuju ke pendopo yu mar, kita lanjutkan dengan membakar ikan untuk mengobati rasa lapar kami. malam itu tak terlihat bintang yang bersinar namun dengan kebersamaan yang kami rasakan itu membuat langit lebih berbintang dari biasanya. malam semakin larut, segera sleeping bag terbentang menyelimuti badan-badan yang lelah ini. 
            Matahari telah membagi sinarnya, oh betapa indahnya pagi itu bersama secangkir teh dan ikan goreng sisa tadi malam. namun ada beberapa personil yang harus berpamitan untuk pulang dulu keJogja. memang sedih sih, tapi tebing tak bosannya menghantui fikiran mereka untuk dijamah dengan segera. kali ini tebing yang mendapat giliran adalah Crack besar, tampaknya tebing itu sudah tidak sabar untuk kami panjati. ya.. benar saja satu persatu personil dapat mencapai runner terakhir dengan lancar. dentuman palu juga terdengar dari temen-temen yang melakukan pemanjatan artificial (Fregy dan wanda), pitch 2 atau goa yang sering kami sebut menjadi target hari itu. aduuhaii indahnya siang itu ditemani dengan tebing dan alam yang sangat memanjakan mata kami. Tuhan masih bersama dengan orang-orang yang berani, "Ku Jelajah Dengan Mesra Keagungan Alam Ciptaan-Mu" B-1090.


panjat tebing jogja, adventure jogja, Mapala UNY, Madawirna
wanda & freggi di pitch 1


panjat tebing jogja, adventure jogja, Mapala UNY
pengecekan pengaman sebelum pemanjatan

panjat tebing yogyakarta, adventure yogyakarta
pemanjatan sport



Oleh : Khoirul Anwar