Jumat, 05 Desember 2014

Madawirna Goes to MBSC 16 Part 2


Belajar untuk memahami peran kami
Mapala UNY, Madawirna
Taman Nasional Meru Betiri


Jumat 28 november 2014 pukul 06.30 kami sudah mulai bangun dan mempersiapkan diri untuk mengikuti materi. hari ini sampai 3 hari kedepan kami akan bergelut dengan 17 materi pendukung dalam proses pembinaan sebagai kader konservasi. Kehutanan Umum, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistem, Analisa Vegetasi, Herbarium, Flora Fauna Indonesia, Hitung Karbon, Pengamatan Burung, Karnivor Besar Dan Plastercast, Ekologi, Analisa Air, Flora Unggulan TNMB, Fauna Unggulan TNMB, Global Warming, Ekowisata Dan Interprestasi, Pengamatan Masyarakat, Jurnalistik Lingkungan Serta Advokasi Lingkungan.

Dalam garis besar kami diberi banyak sekali materi-materi yang berkaitan dengan konservasi alam dan lingkungan. Hubungan pencinta alam dengan lingkungan sekitarnya.  Bukan hanya itu, materi ruang kami  juga di bumbui dengan simulasi-simulasi sederhana yang banyak memberikan pengetahuan yang mungkin bagi kami ini hal baru.  Kami tersadar betapa pentingnya peran kita untuk ciptaan-Nya ini..lantas peran apa yang kau ambil tergantung jalan yang kau pilih. Peran hanya sebagai penikmat? Pencinta? Atau penyelamat alam? Atau hanya bisa berperan sebagai perusak alam? Satu hal yang menarik bagiku “ lakukanlah suatu hal yang bermanfaat sekecil apapun itu sesuai bidang dan kesukaanmu”. Aku mahasiswa sastra aku akan sedikit banyak peduli pada alam sesuai bidang kesastraanku.

Terimakasih tuhan telah Kau karuniakan pada kami hidup yang unik..dengan segala keindahan dan kenyamanan yang ada.akan kami jaga ini semua. 5 hari sudah kami lewati dengan segudang bekal yang telah kami pelajari.

Senin 1 desember 2014 pukul 10.00 kami sarapan dan mulai packing. 5 hari bagi kami waktu yang singkat untuk saling mengenal bahkan menyamakn presepsi menggali keilmuan. Namun tak apa di lima hari tersebut setidaknya kami tahu peran apa yang akan kita ambil untuk hari esok.

Setelah packing dilanjut dengan upacara penutupan. Hari itu nampaknya matahari di taman nasional meru betiri pun sulit melepas kebersamaan kami. Upacara penutupan usai dan dilanjut persiapan kembali menuju kantor  TNMB. Pukul 16.00 pak supir menghidupkan mesin truk yang kami naiki. Perjalan yang akan cukup melelahkan dengan medan jalan berbatu tanjakan, turunan bahkan menyebrang sungai. Akhirnya pukul 19.30 kami sampai di kantor TNMB. Melihat kondisi yang lelah kami harus sesegera mungkin memutuskan akan bermalam dimana.

Mapala memang identik dengan rasa persaudaraannya yang sangat kental dan erat. Hal itu yang membuat kesan tersendiri bagiku. Kami sempat menjadi seperti boneka yang diperebutkan sedulur-sedulur mapala di jember. Akhirnya kami putuskan untuk bermalam di mapala BEKISAR. Mapala politeknik negeri jember. Ya..kami cukup banyak berbagi cerita dengan teman-teman bekisar. Berbagi pengalaman cerita dan candaan-candaan kecil hingga dini hari. Mengingat besok kami harus pulang ke Daerah Istimewa Yogyakarta, kami pun segera beristirahat.

Selasa 2 Desember 2014 pukul 07.30 kami baru terbangun, mungkin efek kelelahan dan begadang semalam. Kami segera packing dan sarapan bersama teman-teman bekisar. Sarapan selesai kami siap berangkat oh ya sedikit cerita mengenai bekisar. Saya tertarik dengan hutan mini miliknya yang berada di belakang sekretariat mapala tersebut. Yang jelas mereka bersekretariat kecil namun punya lahan untuk menjaga oksigen kampus tetap terjaga..keren bukan

Tepat pukul 08.45 kami siap menuju stasiun jember. Dengan diantar teman-teman bekisar kami menuju stasiun, sesampainya di stasiun sudah berkumpul teman-teman dari jogja dan solo yang akan pulang dengan kereta yang  sama (sri tanjung). 9.18 kereta tiba dan kami pun bergegas masuk kedalamnya. 5 menit kendaraan beroda besi itu pun sudah melaju perlahan.

Sepanjang perjalan, kami asyik berbagi cerita yang diperoleh setiap dari kami. Ini itu yang entah menghabiskan berapa ribu kata yang kami tahu kami sangat menikmatinya. 20.30 waktu daerah Yogyakarta, kami sampai di stasiun lempuyangan.  Dengan suasana hati yang entah sulit terceritakan kami menemui teman-teman yang menjemput kami di stasiun. Beribu kata rasanya. Kami pun melanjutkan perjalan menuju sekretariat madawirna. Begitulah cerita kami..terimakasih tuhan hidupku sungguh unik…












oleh     : Fita Ardiana B-1119