Musim
penghujan pun datang, perahu karet bertulis MADAWIRNA siap menemani kami
menerjang derasnya jeram. Pekan ini kami
isi dengan menikmati sungai Ello, Magelang. Agenda arung jeram kali ini adalah
kali pertama dimana kami warga baru
Madawirnamerasakan “indahnya” jeram.Dengan berpersonil (febri,sinta,
yosi, fita, fregy, mbananut, mas coy, zulfa, sevi, diah, rita, dian,alfi, brigita, dan rlita).
Pagi
itu..Matahari masih malu-malu menampakan dirinya, tak kalah juga dengan mereka,
rasa kantuk terkalahkan dengan semangat pagi itu. Agenda pertama kami pagi ini
adalah jogging. Kami lari-lari kecil disekitaran Candi Mendut.Usai itu kami
kembali ke bascampuntuk sedikit membangunkan otot-otot di setiap tubuh ini. Dilanjut
kami mengisi bahan bakar energi kegiatan
hari ini. Perlengkapan dan kelengkapan
pengarungan sudah terbalut di
badan-badan kami, perahu pun telah siap menerjang derasnya jeram di sungai Ello.
Pemanasanpun dimulai, melihat derasnya arus Ello kami tak sabar untuk
menjamahnya.Benar saja satu persatu dari kami merasakan bagaimana derasnya arus
itu. Tapi tetap kami nikmati.
Tak lama dari itu kami dibagi dua perahu
dengan 2 trip, trip pertama dimulai sekitar pukul tujuh pagi. Perahu A yang
berisikan 7 awak yang terdiri dari Mba
nanut, mas yosi, alfi, brigita, dian, danmba ade, dan perahu B terdiri dari 7
awak yaitu mas coy, mba sinta, mas fregy, zulfa, ginanjar dan lina. Sayup-sayup
derasnya suara sungai mengiringi perjalanan trip pagi itu, indahnya.. tak kalah
cuaca yang mendukung ikut merestui pengarungan kami. Mulai dari perjalanan yang
arusnya tenang santai kita melakukan dayungan cinta, ya., memang terdengar
romantis sekali, dayungan itu dipakai apabila arus sedang damai sambil
menikmati pemandangan sekitar sungai Ello. Namun tak lama kami mendayung cinta
terpahan pillow dan border dilewati tak kuasa menerpa perahu-perahu kami.
Satu.. dua.. tiga.. sorakan kami terus mengema, semangat kami terus terbakar
mendayung. Mba sinta yang menjadi driver terus mengomando perahu B dengan
totalitas. Air membasahi tubuh dengan mesranya, aihhh dinginya air menusuk
tulang yang melewati pori-pori kami. Warga baru tidak hanya menikmati bagaimana
arum jeram namun materi yang sudah mereka dapatkan benar-benar diterapkan,
seperti flip over. Tampak ada sedikit ketakutan di raut wajah warga baru
sebenarnya untuk turun dari perahu dan flip overkan perahu. Namun sedikit demi
sedikit mereka akhirnya bisa flip overkan perahu dan naik kembali ke perahu. “sulit
memang menaklukan sungai ELlo seorang diri tampa bantuan dari mba-mba dan
mas-mas yang keren ini” ujar ginanjar sebagai awak kapal B sembari tertawa.
Perjalanan
mereka dihentikan untuk sementara di restarea. Mengabadikan sejenak cerita
kita. Renang jerampun kembali dilakukan satu persatu turun kembali merasakan
gelombang air yang lebih mesra dan tentunya lebih terasa menjamahi tubuh lelah
ini. Tak lama kemudian perjalanan kami lanjutkan. Kembali kami dapatkan batuan
yang menghujam perahu ini. Meskipun perahu kami sempat wrap. Namun semangat
kami malah semakin terbakar untuk mendayung lebih laju. Sorakan kami makin
keras satu.. dua.. tiga.. terus menggema memenuhi ruang sungai. Inilah hidup
seperti mengarungi sungai kadang lurus mendayung sampai kita terlena, dan
tiba-tiba perjalanan itu dikominasikan dengan perjalanan yang keras menghantam
kehidupan kita.
Sesudah
mengarungi sepanjang sungai Ello, kamipun sampai di finish area. Sambutan
hangat dari teman-teman kami didarat menambah indahnya hari itu. Oh..
teman-teman .. andai aku bisa berbagi cerita yang kudapat hari ini.
Awak-awak
trip kedua pun tak sabar merasakan apa yang sudah kami rasakan. Mba febri, diah,
rita, sevi, dan rlita serta mas coy, mas fregy, mba nanut.Lekas mereka memompa
perahu kembali. Peralatan dipakai bergantian untuk mengarungi sungai kembali.
Tak lama mereka pun mendapatkan cerita yang sama dengan kami rupanya. Sekitar 2
jaman menunggu kelompok trip kedua. Namun tampaknya waktu tak mendukung kali
ini , hari semakin sore warga baru harus pulang. Tak ikhlas memang kalau harus
pulang hari ini. Cerita kami belum tuntas teman. Ini masih dipangkal agenda
arung jeram. Belum merasakan sebenarnya
arum jeram. Warga baru segera packing untuk pulang, dan warga muda yang lain
bersiap melanjutkan cerita panjang pengarungan sungai Ello. Sebutlah river
camp.
Cerita
fun rafting kali ini tak mudah terlupa dalam benak kami. Semuanya terlalu
indah. Semoga pancaran kebahagiaan kala itu tak akan berakhir disini. Kita akan
bertemu lagi dengan perahu-perahu yang gagah dan sungai-sungai yang damai
beserta teman-temanya. Love you all. :*
![]() |
Personil perahu 2 (Sinta, Fregi, Coy, Fita, Ginanjar, Zulfa, Lina) |
Oleh : Zulfa WB-1421